NO
|
TEKS BAHASA INGGRIS
|
TERJEMAHAN GOOGLE
TRANSLATE
|
TERJEMAHAN BAHASA
SASARAN
|
1.
|
I’ve set and met my
career goals and I’m having tremendous professional success.
|
Saya telah
menetapkan dan memenuhi tujuan karir saya dan saya memiliki kesuksesan
profesional yang luar biasa
|
Saya telah
merencanakan dan memenuhi tujuan karir saya dan saya memiliki kesuksesan yang
luar biasa.
|
2.
|
But it’s cost me my
personal and family life.
|
Tapi itu mengorbankan nyawa pribadi dan keluarga saya.
|
Tapi itu
mengorbankan kehidupan pribadi dan keluarga saya.
|
3.
|
I don’t know my wife
and children any more.
|
Saya tidak lagi mengenal istri dan anak-anak saya.
|
Saya tidak lagi
mengenal istri dan anak - anak saya.
|
4.
|
I’m not even sure I
know myself and what’s really important to me.
|
Aku bahkan tidak yakin aku mengenal diriku sendiri dan apa yang sangat
penting bagiku.
|
Saya bahkan tidak
yakin saya mengenal diri saya sendiri dan apa yang sangat penting bagi saya.
|
5.
|
I’ve had to ask
myself is it worth it?
|
Aku harus bertanya pada diri sendiri apakah itu layak?
|
Saya harus bertanya
pada diri saya sendiri apakah itu layak?
|
6.
|
I’ve started new
diet for the fifth time this year.
|
Saya sudah memulai diet baru untuk kelima kalinya tahun ini.
|
Saya sudah memulai diet baru untuk kelima kalinya tahun ini.
|
7.
|
I know I’m
overweight and I really want to change.
|
Saya tahu saya kelebihan berat badan dan saya benar-benar ingin berubah.
|
Saya tahu saya kelebihan berat badan dan saya benar-benar ingin berubah.
|
8.
|
I read all the new
information, I set goals, I get myself all psyched up with a positive mental
attitude and tell myself I can do it.
|
Saya membaca semua informasi baru, saya menetapkan tujuan, membuat diri
saya semua bersemangat dengan sikap mental positif dan mengatakan pada diri
sendiri bahwa saya dapat melakukannya.
|
Saya membaca semua informasi baru, saya menetapkan tujuan, dan membuat
diri saya bersemangat dengan sikap mental positif dan mengatakan pada diri
sendiri bahwa saya dapat melakukannya.
|
9.
|
But I dont
|
Tapi aku tidak.
|
Tetapi saya tidak
bisa.
|
10.
|
After a few weeks, I
fizzle
|
Setelah beberapa minggu, saya gagal.
|
Setelah beberapa minggu, saya gagal.
|
11.
|
I just can’t seem to
keep a promise I make to myself.
|
Saya sepertinya tidak bisa menepati janji yang saya buat sendiri.
|
Saya sepertinya tidak bisa menepati janji yang saya buat sendiri.
|
12.
|
I’ve taken course
after course on effective management training.
|
Saya mengikuti kursus pelatihan manajemen yang efektif.
|
Saya telah mengikuti kursus pelatihan manajemen yang efektif.
|
13.
|
I expect a lot out
of my employees and I work hard to be friendly toward them and to treat them
right.
|
Saya berharap banyak dari karyawan saya dan saya bekerja keras untuk
bersikap ramah terhadap mereka dan memperlakukan mereka dengan benar.
|
Saya berharap banyak dari karyawan saya dan saya bekerja keras untuk
bersikap ramah terhadap mereka dan memperlakukan mereka dengan benar.
|
14.
|
But I don’t feel any
loyalty from them.
|
Tapi aku tidak merasakan kesetiaan dari mereka.
|
Tapi aku tidak merasakan kesetiaan dari mereka.
|
15.
|
I think if I were
home sick for a day, they’d spend most of their time gabbing at the water
fountain.
|
Saya pikir jika saya berada di rumah sakit selama sehari, mereka akan
menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengobrol dengan air mancur.
|
Saya pikir jika saya berada di rumah sakit selama sehari, mereka akan
menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengobrol di air mancur.
|
16.
|
Why can’t I train
them to be independent and responsible or find employees who can be?
|
Mengapa saya tidak bisa melatih mereka untuk mandiri dan bertanggung
jawab atau menemukan karyawan yang bisa?
|
Mengapa saya tidak bisa melatih mereka untuk mandiri dan bertanggung
jawab atau menemukan karyawan yang bisa melakukannya?
|
Selasa, 13 Juni 2017
TUGAS BAHASA INGGRIS TRANSLATE
Senin, 20 Maret 2017
Accouting (Translate Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia)
Tugas
1
Nama : Ian Lesmana
Kelas : 1EA09
Matkul : Bahasa Inggris
Translate
Bahasa sumber
(inggris)
|
Bahasa sasaran
(indonesia)
|
Accounting
is a system meant for measuring business activities, processing of
information into reports and making the findings available to
decision-makers.
|
Akuntansi
adalah sebuah sistem yang ditujukan untuk memperhitungkan aktivitas
bisnis,memproses informasi ke dalam laporan dan membuat kesimpulan yang tersedia untuk
para pengambil keputusan
|
The
documents, which communicate these findings about the performance of an
organisation in monetary terms, are called financial statements.
|
Dokumen,yang
di komunikasikan pada kesimpulan tentang performa dari sebuah organisasi
dalam hal moneter,disebut laporan keuangan
|
Usually,
accounting is understood as the Language of Business.
|
Biasanya,akuntansi
diartikan sebagai bahasa dari bisnis
|
However,
a business may have a lot of aspects which may not be of financial nature
|
Namun,sebuah
bisnis mungkin punya banyak aspek yang mungkin tidak menjadi dasar keuangan
|
As
such, a better way to understand accounting could be to call it The Language
of Financial Decisions
|
Oleh
karena itu,cara yang lebih baik untuk mengerti akuntansi bisa disebut juga
bahasa dari keputusan keuangan
|
The
better the understanding of the language, the better is the management of
financial aspects of living
|
Semakin
baik pemahaman bahasa tersebut, maka pengaturan dari aspek kehidupan
keuangannya akan lebih baik
|
Many
aspects of our lives are based on accounting, personal financial planning,
investments, income-tax, loans, etc
|
banyak
aspek dari hidup kita yang berdasarkan pada akuntansi,perencanaan keuangan
pribadi,investasi,pajak,pinjaman,dan lain lain
|
We
have different roles to perform in life-the role of a student, of a family
head, of a manager, of an investor, etc
|
Kita
punya perbedaan peran untuk tampil di dalam sebuah peran hidup sebagai
mahasiswa,sebagai kepala keluarga,sebagai manajer,sebagai investor,dan lain
lain
|
The
knowledge of accounting is an added advantage in performing different roles.
|
Pengetahuan
dari akuntansi adalah sebuah tambahan keuntungan didalam penampilan
perbedaaan peran
|
However,
we shall limit our scope of discussion to a business organisation and the
various financial aspects of such an organisation.
|
Bagaimanapun
juga,kita harus membatasi ruang lingkup diskusi kita untuk sebuah perkumpulan
bisnis dan bermacam aspek keuangan seperti organisasi
|
When
we focus our thoughts on a business organisation, many questions (is our
business profitable, should a new product line be introduced, are the sales
sufficient, etc.) strike our mind.
|
Ketika
kita fokuskan pikiran kita pada organisasi bisnis, ada banyak pertanyaan (apakah
bisnis kita menguntungkan, apakah harus ada produk baru yang diperkenalkan,apakah
penjualannya cukup, dll.) Menyerang pikiran kita
|
To
answer questions of such nature, we need to have information generated
through the accounting process.
|
Untuk
menjawab pertanyaan - pertanyaan dasar tersebut,kita perlu mempunyai
informasi yang dihasilkan melalui proses akuntansi
|
The
people who take policy decisions and frame business plans use such
information.
|
Orang
orang yang mengambil keputusan kebijakan dan bingkai rencana bisnis
menggunakan informasi tersebut
|
Tugas 2
Read
the two sentences and then write one sentence with the same meaning. Use a
relatives clause in your sentence
Example
:
A
girl was injured in the accident. She’s now in the hospital.
The girl who was injured in the accident
is now in the hospital
1.
A
man answered the phone. He told me you were out.
The man who
answered the phone told me you were out
2.
A
waitress served us. she was very impolite and impatient.
The waitress who
served us was very impolite and impatient.
3.
Some
boys were arrested. They have now been released
The boys who were
arrested is now have been released
Jumat, 06 Januari 2017
Tokoh Inspiratif
Merry Riana
Profil dan Biodata Lengkap Merry Riana
- Nama Lengkap : Merry Riana
- Tempat Lahir : Jakarta, Indonesia
- Tanggal Lahir : 29 mei 1980
- Pekerjaan : Pengusaha, Pembicara Seminar (Motivator), Penulis, Aktris
- Pasangan : Alva Christopher Tjenderasa (Suami)
- Anak : Alvernia Mary Liu
- Agama : Katolik
- Orang tua : Ir. Suanto Sosrosaputro (Ayah), Lynda Sanian (Ibu)
- Sistus Pribadi : www.merryriana.com
- Akun Twitter : @merryriana
- Akun Instagram : @MerryrianaOfficial
Profil dan Biodata Lengkap Merry Riana Sang Motivator – Merry Riana adalah seorang pengusaha sekaligus motivator kelahiran Jakarta 29 mei 1980 yang biasa menjadi pembicara di berbagai seminar, perusahaan, Sekolah dan media masa di Singapura dan negara-negara lain di Asia Tenggara.
Merrry Riana di kenal publik atas prestasinya menghasilkan uang S$ 1.000.000 (dolar singapura) di usia 26 tahun, kemudian ia menuliskan pengalaman pribadinya itu kedalam sebuah buku yang berjudul ‘A Gift From a Friend’. Kala itu Merry Riana tengah menjalankan studinya di Nanyang Technological University Singapura.
Tak disangka buku yang karangan Merry Riana yang bercerita tentang pengalaman pribadinya itu mengundang perhatian dari publik Singapura dan Asia Tenggara, sontak hal itu membuat Merry Riana semakin dikenal, bahkan profil suksesnya itu sempat dimuat di situs www.straitstimes.com pada edisi januari 2007
Merrry Riana di kenal publik atas prestasinya menghasilkan uang S$ 1.000.000 (dolar singapura) di usia 26 tahun, kemudian ia menuliskan pengalaman pribadinya itu kedalam sebuah buku yang berjudul ‘A Gift From a Friend’. Kala itu Merry Riana tengah menjalankan studinya di Nanyang Technological University Singapura.
Tak disangka buku yang karangan Merry Riana yang bercerita tentang pengalaman pribadinya itu mengundang perhatian dari publik Singapura dan Asia Tenggara, sontak hal itu membuat Merry Riana semakin dikenal, bahkan profil suksesnya itu sempat dimuat di situs www.straitstimes.com pada edisi januari 2007
Merry Riana memulai pendidikannya di Sekolah Dasar (SD) Don Bosco Pulomas, tamat dari sana ia kemudian masuk di SMP Santa Ursula dan juga SMA ia lanjutkan di sekolah yang sama yaitu SMA Santa Ursula yang merupakan sekolah katolik khusus perempuan yang berada di Jakarta Pusat.
Setelah lulus dari SMA, Merry Riana ingin melanjutkan kuliahnya di Universitas Trisakti. Namun, cita-cita untuk kuliah di Jurusan Teknik Elektro Universitas Trisakti buyar karena kerusuhan besar di tahun 1998. Hal inilah yang kemudian akan merubah takdirnya. Karena kondisi yang tidak aman akibat kerusahan tersebut, Merry Riana kemudian memilih kuliah di Singapura untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Ayah Merry yaitu Suanto Sosrosaputro memutuskan untuk mengirim anaknya belajar di luar negeri. Dan Singapura kala itu merupakan sebuah pilihan yang paling masuk akal karena jaraknya yang relatif dekat, lingkungan yang aman dan sistem pendidikannya yang bagus.
Mulai Kuliah di Nanyang Technological University (NTU) Singapura
Merry mulai belajar di bangku kuliah di jurusan Electrical and Electronics Engineering (EEE) di Nanyang Technological University (NTU) pada tahun 1998. Merry mengaku jurusan ini menjadi jurusan paling masuk akal baginya saat itu. Merry bercita-cita menjadi seorang insinyur. Cita-citanya tersebut mungkin karena ingin membantu sang ayah dalam menjalankan bisnis.
Tanpa persiapan yang memadai untuk kuliah di luar negeri, Merry sempat gagal dalam tes bahasa Inggris di Nanyang Technological University. Tanpa persiapan bekal dana yang memadai pula, Merry meminjam dana dari Pemerintah Singapura. Ia meminjam dana beasiswa dari Bank Pemerintah Singapura sebesar $40.000 dan harus dilunasi setelah ia lulus kuliah dan bekerja.
Dana tersebut sangatlah minim, karena setelah dihitung-hitung ia hanya mangantungi $10 selama seminggu.Untuk berhemat, Merry menyiasatinya dengan hanya makan mie instant di pagi hari,makan siang dengan 2 lembar roti tanpa selai, ikut seminar dan perkumpulan di malam hari demi makan gratis, bahkan untuk minumpun ia mengambil dari air keran/tap water di kampusnya.
Hal itu berangsur hampir setiap hari di tahun pertamanya kuliah. Kehidupan yang sangat memprihatinkan tersebut mendorongnya untuk mencari penghasilan diluar. Dari mulai membagikan pamflet/brosur di jalan,menjadi penjaga toko bunga,dan menjadi pelayan Banquet di hotel.
Ketika menyadari hidupnya tak berubah meski sudah memasuki tahun kedua kuliah, Merry mulai membangun mimpi.
Setelah lulus dari SMA, Merry Riana ingin melanjutkan kuliahnya di Universitas Trisakti. Namun, cita-cita untuk kuliah di Jurusan Teknik Elektro Universitas Trisakti buyar karena kerusuhan besar di tahun 1998. Hal inilah yang kemudian akan merubah takdirnya. Karena kondisi yang tidak aman akibat kerusahan tersebut, Merry Riana kemudian memilih kuliah di Singapura untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Ayah Merry yaitu Suanto Sosrosaputro memutuskan untuk mengirim anaknya belajar di luar negeri. Dan Singapura kala itu merupakan sebuah pilihan yang paling masuk akal karena jaraknya yang relatif dekat, lingkungan yang aman dan sistem pendidikannya yang bagus.
Mulai Kuliah di Nanyang Technological University (NTU) Singapura
Merry mulai belajar di bangku kuliah di jurusan Electrical and Electronics Engineering (EEE) di Nanyang Technological University (NTU) pada tahun 1998. Merry mengaku jurusan ini menjadi jurusan paling masuk akal baginya saat itu. Merry bercita-cita menjadi seorang insinyur. Cita-citanya tersebut mungkin karena ingin membantu sang ayah dalam menjalankan bisnis.
Tanpa persiapan yang memadai untuk kuliah di luar negeri, Merry sempat gagal dalam tes bahasa Inggris di Nanyang Technological University. Tanpa persiapan bekal dana yang memadai pula, Merry meminjam dana dari Pemerintah Singapura. Ia meminjam dana beasiswa dari Bank Pemerintah Singapura sebesar $40.000 dan harus dilunasi setelah ia lulus kuliah dan bekerja.
Dana tersebut sangatlah minim, karena setelah dihitung-hitung ia hanya mangantungi $10 selama seminggu.Untuk berhemat, Merry menyiasatinya dengan hanya makan mie instant di pagi hari,makan siang dengan 2 lembar roti tanpa selai, ikut seminar dan perkumpulan di malam hari demi makan gratis, bahkan untuk minumpun ia mengambil dari air keran/tap water di kampusnya.
Hal itu berangsur hampir setiap hari di tahun pertamanya kuliah. Kehidupan yang sangat memprihatinkan tersebut mendorongnya untuk mencari penghasilan diluar. Dari mulai membagikan pamflet/brosur di jalan,menjadi penjaga toko bunga,dan menjadi pelayan Banquet di hotel.
Ketika menyadari hidupnya tak berubah meski sudah memasuki tahun kedua kuliah, Merry mulai membangun mimpi.
....Saya membuat resolusi ketika ulang tahun ke-20. Saya harus punya kebebasan finansial sebelum usia 30. Dengan kata lain, harus jadi orang sukses. The lowest point in my life membuat saya ingin mewujudkan mimpi tersebut, - Merry Riana.
Karena tak punya latar belakang pendidikan dan pengalaman bisnis, Merry mengumpulkan informasi dengan mengikuti berbagai seminar dan melibatkan diri dalam organisasi kemahasiswaan yang berhubungan dengan dunia bisnis.
Jatuh Bangun Dalam Berbisnis
Tanpa pengalaman dan pengetahuan bisnis yang memadai, Merry terjun ke dalam dunia bisnis. Itu ia lakukan karena ia mengetahui bahwa memiliki pekerjaan biasa tidak cukup untuk memenuhi impiannya untuk sukses di usia 30 tahun. Ia mencoba berbagai peluang bisnis.
Diapun mencoba peruntungan dengan bisnis pembuatan skripsi,bisnis MLM,mencoba bermain saham,yg semuanya berakhir dengan kegagalan. Merry juga mencoba praktik dengan terjun ke multi level marketing meski akhirnya rugi 200 dollar. Merry bahkan pernah kehilangan 10.000 dollar ketika memutar uangnya di bisnis saham.
Mentalnya sempat jatuh meski dalam kondisi tersebut masih bisa menyelesaikan kuliah Sayang, Merry kehilangan semua investasinya dan terpuruk. Meski begitu, Merry kembali bangkit dan berusaha keras untuk menjadi entrepreneur. Merry mulai berusaha dari awal dengan belajar secara sungguh-sungguh tentang seluk beluk pasar.
Setelah merasa siap, ia pun memutuskan untuk menekuni industri perencanaan keuangan. Merry berpikir itulah hal yang akan membuatnya mampu mewujudkan impiannya dalam waktu yang relatif singkat.
Tamat kuliah, barulah Merry mempersiapkan diri dengan matang. Bersama Alva Tjenderasa yang merupakan temannya ketika kuliah dulu dan kini menjadi suaminya, Berdua mereka mulai menjalankan usaha bersama, Belajar dari pengalaman para pengusaha sukses.
Merry Riana kemudian memulai dari sektor penjualan di bidang jasa keuangan. Saat Merry memulai karier sebagai seorang penasihat keuangan, ia harus bergulat dengan sejumlah tantangan dan hambatan.
Orang tuanya, dosen serta teman-temannya kurang setuju dengan keputusan Merry tersebut. Merry saat itu belum memiliki kemampuan berbahasa Mandarin padahal lebih dari separuh penduduk Singapura ialah etnis China.
Sebagai seorang pendatang asing di sana, pengalaman dan relasi Merry sangat terbatas. Namun, satu alasan yang membuat Merry pantang menyerah ialah usianya yang masih muda dan masih lajang sehingga ia merasa lebih bebas dan lebih berani mengambil risiko.
Tanpa merasa terlalu terbebani dengan kemungkinan gagal atau keharusan untuk berhasil, Merry lebih memilih untuk memfokuskan diri pada pengalaman dan pelajaran yang ia bisa dapatkan selama fase-fase awal kariernya.
Tapi Merry sudah membulatkan tekad. Ia bekerja 14 JAM DALAM SEHARI, berdiri di dekat stasiun MRT & halte bus untuk menawarkan asuransi, bahkan ia bekerja sampe tengah malam dan baru pulang jam 2 dini hari, belum lagi pendapatan yang tidak pasti membuatnya terpaksa kembali berhemat untuk mengatur kebutuhan sehari-hari.
Tanpa pengalaman dan pengetahuan bisnis yang memadai, Merry terjun ke dalam dunia bisnis. Itu ia lakukan karena ia mengetahui bahwa memiliki pekerjaan biasa tidak cukup untuk memenuhi impiannya untuk sukses di usia 30 tahun. Ia mencoba berbagai peluang bisnis.
Diapun mencoba peruntungan dengan bisnis pembuatan skripsi,bisnis MLM,mencoba bermain saham,yg semuanya berakhir dengan kegagalan. Merry juga mencoba praktik dengan terjun ke multi level marketing meski akhirnya rugi 200 dollar. Merry bahkan pernah kehilangan 10.000 dollar ketika memutar uangnya di bisnis saham.
Mentalnya sempat jatuh meski dalam kondisi tersebut masih bisa menyelesaikan kuliah Sayang, Merry kehilangan semua investasinya dan terpuruk. Meski begitu, Merry kembali bangkit dan berusaha keras untuk menjadi entrepreneur. Merry mulai berusaha dari awal dengan belajar secara sungguh-sungguh tentang seluk beluk pasar.
Setelah merasa siap, ia pun memutuskan untuk menekuni industri perencanaan keuangan. Merry berpikir itulah hal yang akan membuatnya mampu mewujudkan impiannya dalam waktu yang relatif singkat.
Tamat kuliah, barulah Merry mempersiapkan diri dengan matang. Bersama Alva Tjenderasa yang merupakan temannya ketika kuliah dulu dan kini menjadi suaminya, Berdua mereka mulai menjalankan usaha bersama, Belajar dari pengalaman para pengusaha sukses.
Merry Riana kemudian memulai dari sektor penjualan di bidang jasa keuangan. Saat Merry memulai karier sebagai seorang penasihat keuangan, ia harus bergulat dengan sejumlah tantangan dan hambatan.
Orang tuanya, dosen serta teman-temannya kurang setuju dengan keputusan Merry tersebut. Merry saat itu belum memiliki kemampuan berbahasa Mandarin padahal lebih dari separuh penduduk Singapura ialah etnis China.
Sebagai seorang pendatang asing di sana, pengalaman dan relasi Merry sangat terbatas. Namun, satu alasan yang membuat Merry pantang menyerah ialah usianya yang masih muda dan masih lajang sehingga ia merasa lebih bebas dan lebih berani mengambil risiko.
Tanpa merasa terlalu terbebani dengan kemungkinan gagal atau keharusan untuk berhasil, Merry lebih memilih untuk memfokuskan diri pada pengalaman dan pelajaran yang ia bisa dapatkan selama fase-fase awal kariernya.
Tapi Merry sudah membulatkan tekad. Ia bekerja 14 JAM DALAM SEHARI, berdiri di dekat stasiun MRT & halte bus untuk menawarkan asuransi, bahkan ia bekerja sampe tengah malam dan baru pulang jam 2 dini hari, belum lagi pendapatan yang tidak pasti membuatnya terpaksa kembali berhemat untuk mengatur kebutuhan sehari-hari.
Itulah sedikitnya kisah Merry Riana, semoga pembaca alayer.com bisa mengambil hikmahnya dari artikel ini terima kasih dan semoga bermanfaat
sumber : http://www.biografiku.com/2013/02/biografi-merry-riana-motivator-wanita.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Merry_Riana
Langganan:
Postingan (Atom)