Sabtu, 08 Oktober 2016

Tugas Softskill Ilmu Budaya Dasar




Kelompok 1:
- Ian Lesmana
- Indri Robiyanti
- Mawar Reviana
 




1.  PENGERTIAN MANUSIA
            Pengertian Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain, oleh karena itu manusia senantiasa membutuhkan interaksi dengan manusia yang lain.

2.  HAKIKAT MANUSIA
Pengertian hakikat manusia adalah seperangkat gagasan atau konsep yang mendasar tentang manusia dan makna eksistensi manusia di dunia. Dengan kata lain, pengertian hakikat manusia adalah seperangkat gagasan tentang sesuatu yang olehnya manusia menjadiapayangterwujud,sesuatuyangolehnyamanusiamemiliki karakteristik yang khas, sesuatu yang olehnya ia merupakan sebuah nilai yang unik, yang memilikimartabat khusus (LouisLeahy (1985) dalam Wahyudin
(2009)).

v  Aspek-aspek hakikat manusia antara lain berkenaan dengan
- asal usulnya
(contoh: manusia sebagai makhluk Tuhan),
- struktur metafisiknya (contoh: manusia sebagai kesatuan badan-ruh),
- serta karakteristik dan makna eksistensi manusia di dunia (contoh: manusia sebagai makhluk individual, sebagai makhluk sosial, sebagai makhluk berbudaya, sebagai makhluk susila, dan sebagai makhluk beragama.

3.  KEBUDAYAAN BANGSA TIMUR
 Kebudayaan Timur adalah lawan dari kebudayaan Barat. Orang Timur mempunyai
manner yang khas yang membedakannya dengan bangsa lain. Bangsa Timur sangat terkenal dengan hospitality atau keramah tamahannya terhadap orang lain bahkan orang asing sekalipun. Bagaimana mereka saling memberikan salam,tersenyum atau berbasa basi menawarkan makanan atau minuman.

Bangsa Timur juga sangat menjunjung tinggi nilai-nilai atau norma-norma yang tumbuh di lingkungan masyarakat mereka. Contohnya, saja nilai kesopanan. Hal yang paling dominan dari kebudayaan Timur adalah adat istiadat yang masih dipegang teguh.Walaupun adat istiadat saat ini mulai pudar dan berubah. Selain itu, hal yangdominan adalah konsep gotong royong, kebersamaan menjadi hal yang paling utama.

4. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan adalah hasil karya manusia dalam usahanya mempertahankan hidup, mengembangkan keturunan dan meningkatkan taraf kesejahteraan dengan segala keterbatasan kelengkapan jasmaninya serta sumber- sumber alam yang ada disekitarnya. Kebudayaan boleh dikatakan sebagai perwujudan tanggapan manusia terhadap tantangan-tantangan yang dihadapi dalam proses penyesuaian diri mereka dengan lingkungan. Kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi kerangka landasan bagi mewujudkan dan mendorong terwujudnya kelakuan. Dalam definisi ini, kebudayaan dilhat sebagai "mekanisme kontrol" bagi kelakuan dan tindakan-tindakan manusia (Geertz, 1973a), atau sebagai "pola-pola bagi kelakuan manusia" (Keesing & Keesing, 1971). Dengan demikian kebudayaan merupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, resep-resep, rencana-rencana, dan strategi-strategi, yang terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang digunakan secara kolektif oleh manusia yang memilikinya sesuai dengan lingkungan yang dihadapinya (Spradley, 1972).
Kebudayaan merupakan pengetahuan manusia yang diyakini akan kebenarannya oleh yang bersangkutan dan yang diselimuti serta menyelimuti perasaan-perasaan dan emosi-emosi manusia serta menjadi sumber bagi sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang berharga atau tidak, sesuatu yang bersih atau kotor, dan sebagainya. Hal ini bisa terjadi karena kebudayaan itu diselimuti oleh nilai-nilai moral, yang sumber dari nilai-nilai moral tersebut adalah pada pandangan hidup dan pada etos atau sistem etika yang dipunyai oleh setiap manusia (Geertz, 1973b).

5. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
1. Sistem bahasa
Dalam kebudayaan, bahasa menjadi unsur penting karena fungsinya. Fungsi dari bahasa adalah sebagai alat komunikasi anggota masyarakat sehingga mereka dapat berinteraksi satu sama lain. Tanpa bahasa, sebuah kebudayaan tidak akan tercipta karena hakikatnya kebudayaan dapat diciptakan setelah adanya interaksi dari masyarakatnya.
2. Sistem mata pencaharian dan ekonomi
Unsur yang kedua ini adalah unsur yang pasti ada di dalam sebuah kebudayaan. Hal ini disebabkan oleh mata pencaharian dan ekonomi masyarakat akan mempengaruhi kebudayaan yang akan terbentuk di sana. Misalnya, kebudayaan para petani akan berbeda dengan kebudayaan para nelayan.
3. Sistem peralatan hidup dan teknologi
Peralatan hidup dan teknologi ini diciptakan manusia untuk mempermudah mereka untuk hidup. Dengan seperti itu, kebudayaan masyarakat yang mempunyai teknologi yang lebih canggih akan sangat berbeda dengan kebudayaan di masyarakat yang masih menggunakan alat sederhana.
4. Sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial
Dalam unsur yang satu ini, suatu kebudayaan di dalam masyarakat pasti mempunyai aturan-aturannya sendiri, misalnya dalam adat perkawinan, hajatan, dan lainnya. Sistem organisasi sosial setiap kebudayaan pun akan berbeda.
5. Sistem ilmu pengetahuan
Setiap kebudayaan, ilmu pengetahuan menjadi hal penting karena dengan sistem inilah suatu kebudayaan akan bertahan. Kemudian, sistem ilmu pengetahuan antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya sangat berbeda. Sebagai contohnya yaitu ilmu astronomi yang dimiliki masyarakat pesisir pantai akan lebih baik daripada masyarakat yang tinggal di pegunungan.
6. Sistem kepercayaan atau religi
Setiap kebudayaan, sistem kepercayaan atau religi menjadi sistem yang paling penting karena bisa menentukan setiap aturan yang ada di dalam masyarakat tersebut. Contohnya yaitu masyarakat Hindu yang mengagungkan hewan sapi, sedangkan dalam masyarakat lainnya tidak. Bahkan, untuk masyarakat yang tidak mempercayai adanya Tuhan pun, mereka masih mempunyai sistem ini.
7. Sistem kesenian
Setiap kebudayaan pasti identik dengan kesenian. Entah itu seni rupa, seni tari, atau pun seni tarik suara. Dengan adanya sistem ini, setiap masyarakat mempunyai ciri khas yang unik yang membedakan masyarakat tersebut dengan masyarakat lainnya.

6. WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu,
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia.
2. Kompleks aktivitas.
3. Wujud sebagai benda.


7. ORIENTASI NILAI BUDAYA

1. Masalah mengenai hakekat dari hidup manusia (HK)a) Hidup itu buruk.
Hidup itu ditanggapi oleh manusia sebagai hal yang buruk jika manusia tersebut mengalami kesulitan atau kegagalan dalam hidupnya dan berpendapat bahwa hidup itu negatif atau buruk. Dan menganggap kalau setiap yang baru lahir itu akan mengalami kesulitan atau hal buruk. Sebagai contoh, di Amerika terdapat suku Indian yang berpaham bahwa setiap bayi yang lahir itu adalah suatu kesialan atau buruk ( negatif ). Dan jika ada orang yang mati, itu merupakan suatu hal yang menggembirakan. Itu terjadi karena mereka berpendapat bahwa bayi yang lahir tersebut nantinya hanya akan mendapat kesulitan dan kesengsaraan dalam menjalani hidup di dunia. Dan mereka berpendapat bahwa yang mati itu akan bahagia hidup di alam sana karena telah bebas dari masalah masalah yang ada dalam hidup. Sehingga ketika ada bayi lahir mereka menyambutnya seperti pemakaman, sedangkan ketika ada kematian mereka merayakannya seperti pesta.
2. Masalah mengenai hakekat dari karya manusia (MK)a) Karya itu untuk nafkah hidup.
Sebagai contoh, seorang pencipta lagu ( Misal : Dewiq ) yang membuat berbagai lagu untuk penyanyi lain. Orang lain pasti menganggap bahwa karya hasil ciptaannya yang berupa lagu untuk penyanyi baru adalah untuk membuat tenar penyanyi tersebut. Namun, sebenarnya disisi lain Dewiq beranggapan bahwa karyanya itu dibuat untuk orang lain adalah agar mendapat royalti atau pendapatan dari penyanyi baru tersebut atau Produsen Musik seperti EMI, Aquarius, NagaSwara, dsb. Jadi, sebuah karya itu diciptakan untuk menafkahi hidup sang pembuat karya tersebut.
3. Masalah mengenai hakekat dari kehidupan manusia dalam ruang waktu (MW)
 Orientasi ke masa kini.Sebagai contoh adalah orang orang kaya yang tingkat konsumsinya tinggi. Mereka hanya berpikir atau berorientasi untuk masa kini. Mereka membeli sesuatu hanya untuk digunakan atau untuk hura hura di masa kini. Mereka tidak berpikir untuk kedepannya bagaimana dan apakah kekayaan mereka bisa untuk mencukupi kebutuhannya di masa yang akan datang. Biasanya orang yang berpikir seperti itu selalu kesusahan di masa yang akan datang.

4. Masalah mengenai hakekat dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya (MA)
Manusia tunduk kepada alam yang dahsyat.Sebagai contohnnya ialah BBM. BBM merupakan bahan bakar minyak yang bahannya diambil dari alam. Manusia di dunia sebagian besar menggunakan kendaraan yang berbahan bakar BBM. Jika alam tidak menyediakan bahan untuk membuat BBM, maka manusia akan kesulitan dan akhirnya tak berdaya karena kehendak alam. Contoh lain adalah bencana alam, sehebat hebatnya manusia membuat bangunan, pasti bangunan tersebut akan runtuh juga oleh bencana alam dan membuat manusia tak berdaya. Ini membuktikan bahwa manusia masih tunduk kepada alam yang dahsyat.
5. Masalah mengenai hakekat dari hubungan manusia dengan sesamanya (MM)
a) Orientasi kolateral(horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya(berjiwa gotong royong).
Manusia sejak dilahirkan itu memiliki rasa untuk ingin hidup bersama dengan yang lain. Manusia itu tidak bisa hidup tanpa adanya bantuan orang lain. Maka dari itu manusia sangat tergantung pada manusia yang lain sehingga saling membantu antara satu dengan yang lainnya. Contohnya adalah bertetangga. Dalam bertetangga kita pasti menjalin hubungan untuk saling membantu atau gotong royong. Suatu keluarga tanpa adanya tetangga dalam daerahnya, maka suatu keluarga tersebut akan kesulitan dalam menjalani hidup. Jadi manusia itu dari lahir itu memiliki rasa ketergantungan terhadap sesamanya.

8. PERUBAHAN KEBUDAYAAN

1. Faktor Intern

Yaitu faktor perubahan sosial yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri, antara lain :
a. Perubahan Jumlah Penduduk
Bertambahnya penduduk yang sangat cepat, menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat, terutama yang menyangkut lembaga-lembaga kemasyarakatan. Pertambahan penduduk menyebabkan perubahan sosial. Hal itu bisa disebabkan oleh adanya kelahiran dan kematian, namun juga bisa karena adanya perpindahan penduduk, baik transmigrasi maupun urbanisasi. Transmigrasi dan urbanisasi dapat mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk daerah yang dituju, serta berkurangnya jumlah penduduk daerah yang ditinggalkan. Akibatnya terjadi perubahan dalam struktur masyarakat, seperti munculnya berbagai profesi dan kelas sosial.
b. Penemuan-Penemuan Baru (Discovery)
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan barang dan jasa semakin bertambah kompleks. Oleh karena itu berbagai penemuan baru diciptakan oleh manusia untuk membantu atau memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Adanya penemuan baru dapat menyebabkan terjadinya perubahan. Proses penemuan baru disebut inovasi. Penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan-perubahan dibedakan menjadi dua, yaitu discovery dan invention. Discovery adalah suatu penemuan unsur kebudayaan baru oleh individu atau kelompok dalam suatu masyarakat. Unsur baru itu dapat berupa alat-alat baru ataupun ideide baru. Sedangkan Invention, yaitu bentuk pengembangan dari suatu discovery, sehingga penemuan baru itu mendapatkan bentuk yang dapat diterapkan atau difungsikan. Discovery baru menjadi invention apabila masyarakat sudah mengakui, menerima, serta menerapkan penemuan baru ini dalam kehidupan nyata di masyarakat.
Faktor pendorong bagi individu-individu untuk mencari penemuan-penemuan baru antara lain :
§  Kesadaran dari orang perorangan akan kekurangan dalam kebudayaan,
§  Kualitas dari ahli-ahli dalam suatu kebudayaan,
§  Perangsang bagi aktivitas-aktivitas penciptaan dalam masyarakat
c. Konflik Dalam Masyarakat
Suatu konflik yang kemudian disadari dapat memecahkan ikatan sosial biasanya akan diikuti dengan proses akomodasi yang justru akan menguatkan ikatan sosial tersebut. Apabila demikian, maka biasanya terbentuk keadaan yang berbeda dengan keadaan sebelum terjadi konflik.. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan dalam masyarakat. Walaupun konflik bersifat disosiatif atau memecah belah hubungan dalam masyarakat, konflik pasti akan diiringi oleh proses akomodasi yang justru dapat menguatkan ikatan sosial.
d. Pemberontakan atau Revolusi
Terjadinya pemberontakan diawali dengan adanya ketidakpuasan sebagian masyarakat. Ketidakpuasan ini diarahkan pada sistem kekuasaan yang dianggapnya tidak cocok sehingga mendorong untuk keluar dan membuat sistem kekuasaan yang berbeda. Rezim yang bertindak despotik atau lalim menimbulkan ketidakadilan di masyarakat sehingga mendorong sebagian masyarakat yang merasa tidak diuntungkan melakukan pemberontakan. Situasi dan kondisi ini memunculkan revolusi sebagai wujud dari pemberontakan. Adanya revolusi akan membawa perubahan-perubahan besar dalam tubuh masyarakat.

2. Faktor Ekstern

a. Lingkungan Alam Fisik yang Ada di Sekitar Manusia
Perubahan dapat disebabkan oleh lingkungan fisik, seperti terjadinya gempa bumi, taufan, banjir besar, dan lain-lain mungkin menyebabkan bahwa masyarakat yang mendiami daerah-daerah tersebut terpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggalnya yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam yang baru tersebut.
b. Peperangan
Peperangan yang terjadi antara negara yang satu dengan negara yang lain dapat menyebabkan terjadinya perubahan yang sangat mendasar, baik seluruh wujud budaya (sistem budaya, sistem sosial, dan unsur-unsur budaya fisik) maupun seluruh unsur budaya (sistem pengetahuan, teknologi, ekonomi, bahasa, kesenian, sistem religi, dan kemasyarakatan). Perubahan-perubahan itu umumnya terjadi pada negara yang kalah perang karena biasanya negara yang menang cenderung untuk memaksakan nilai-nilai, budaya, cara-cara, dan lembaga kemasyarakatannya kepada negara tersebut.
c. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial dan budaya. Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua masyarakat, mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal-balik, artinya masingmasing masyarakat mempengaruhi masyarakat lainnya, tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakat yang lain itu.

9. Kaitan Manusia Dengan Kebudayaan

Manusia seperti yang kita tahu, sangat erat kaitannya dengan arti kebudayaan.Kebudayaan itu ibaratnya seperti ciri khas dari manusia yang menggunakan kebudayaan tersebut.Banyak sekali kebudayaan di negara Indonesia tercinta kita ini, salah satunya adalah sepertikebudayaan Jawa, dan masih banyak lagi.Hakikat manusia dalam melestarikan dan menjaga kebudayaan adalah suatu keharusanagar tidak terpengaruh oleh kebudayaan lainnya. Kita harus menjaga keaslian budaya kita karenakebudayaan tersebut merupakan warisan dari nenek moyang kita dahulu. Namun akhir-akhir ini,kita pasti sudah tahu kalau banyak dari kebudayaan di negara kita ini telah terpengaruh olehkebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat. Ya, itu benar. Ini merupakan efek dari arusglobalisasi yang sangat kencang sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan dari luar yang bebaskeluar masuk ke dalam negara kita ini sehingga kebudayaan kita agak sedikit „terpengaruh‟ oleh
kebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat.

Ini merupakan kelalaian masyarakat sekarangyang tidak mampu menjaga keaslian budaya itu merupakan warisan dari nenek moyang kitaterdahulu. Tapi ini sudah terlambat untuk diatasi. Mengapa? Ibaratnya itu kita seperti berjalanmelawan arus yang sangat kencang, seperti itulah yang masyarakat kita sedang alami. Merekatidak mempersiapkan pertahanan untuk melawan arus kencang tersebut. Bahkan mereka mulaimengikuti arah arus tersebut. Hal ini sangat berbahaya karena jika ini dibiarkan terus makakebudayaan asli kita akan perlahan-lahan hilang. Tidakkah kita berpikir, bagaimana dengan anak cucu kita kelak yang akan mewariskan kebudayaan kita, sedangkan kebudayaannya itu sudah tercemar oleh kebudayaan asing atau luar? Apakah mereka akan bangga dengankebudayaannya itu? Sungguh ironis memang.

Jadi kesimpulan dari uraian di atas adalah kaitan manusia dan kebudayaan sangatlah erat,sebab kebudayaan timbul karena hasil karya cipta dan karsa dari manusia itu sendiri. Dengankebudayaan dapat mengatur kehidupan manusia untuk hidup bersosialisasi dengan manusia laindisekitarnya. Dan kebudayaan dapat hilang karena masuknya budaya lain. Oleh sebab itu,banyak suku lain menolak kebudayaan dari luar di khawatirkan akan merusak kebudayaan yangmereka anut sejak jaman dahulu.






DAFTAR PUSTAKA:
http://www.temukanpengertian.com/2013/09/pengertian-manusia.html
http://dokumen.tips/documents/hakikat-manusia-indonesia.html 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar